Minggu, 27 Februari 2011

Stadion Tambaksari Surabaya Bakal Digusur Jadi Rumah Sakit

Pemaksimalan Stadion Gelora Bung Tomo menjadi salah satu alasannya

Stadion Gelora 10 November
Minimnya ruangan dan fasilitas yang dimiliki oleh RSUD dr Soewandhi membuat beberapa pihak memutar otak untuk memperluas bangunan rumah sakit. Kali ini, sasarannya adalah stadion yang biasa dipakai untuk pertandingan klub Persebaya, yakni Stadion Gelora 10 November Tambaksari.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dirut RSUD Soewandhie mengeluhkan tiadanya ruang jenazah, serta ruang isolasi untuk penyakit menular sendiri. Menyikapi permasalahan ini, DPRD Surabaya mengusulkan kepada Pemkot untuk merombak Stadion Gelora 10 November Tambaksari menjadi Rumah Sakit. Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim.
Kepada wartawan wakil rakyat dari Fraksi Demokrat itu mengatakan, RSUD Soewandhie adalah harapan bagi warga Surabaya yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan harga murah bahkan gratis. Menurut Sachiroel, seharusnya Pemkot lebih memperhatikan warganya dengan memberikan fasilitas yang memadai.
“Persoalannya, kapasitas rumah sakit ini hanya terbatas pada 189 tempat tidur. Jumlah ini tidak sebanding dengan daftar kunjungan pasien miskin yang berobat. Karena keterbatasan inilah, Komisi C DPRD Surabaya mewacanakan bakal memperluas rumah sakit itu, ujarnya, Senin (14/02/2011).
Lebih lanjut, Sachiroel menerangkan, pihaknya mempunyai tiga alasan pemilihan stadion kebanggaan warga Surabaya sebagai perluasan RSUD dr Soewandhie. Pertama, stadion dengan kapasitas penonton 35 ribu itu dekat dengan RSUD Soewandhie yang ada di Jln. Tambahrejo. Kedua, tidak perlu melakukan pembebasan lahan yang memakan anggaran miliaran rupiah, pasalnya stadion ini tercatat sebagai aset pemkot. Ketiga, alasan pemaksimalan stadion baru bertaraf internasional yang sudah dibangun pemkot, yakni Gelora Bung Tomo.
“Buat apa dibangun dengan anggaran hampir setengah triliun rupiah tapi tidak pernah digunakan. Kalau banyak yang memilih Tambaksari karena lebih dekat, terus GBT mau dipakai apa?” imbuh Sachiroel.
Menyikapi rencana ini, Direktur RSUD dr.Soewandhie Didik Riyadi mengaku, tidak mempermasalahkan pemilihan tempat. Didik hanya meminta perluasan lahan untuk kepentingan standarisasi RSUD dr Soewandhie.
“Kalau tempat kami tidak mempermasalahkan, kami hanya meminta standarisasi untuk sebuah rumah sakit. Kalau pemilihan lahan Stadion Gelora 10 November, itu bukan wewenang kita. Rumah sakit hanya meminta standarisasi,” pungkasnya.
Sumber: Dari berbagai sumber berita

0 komentar:

Posting Komentar

Give Your Comment,here:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites