DUBLIN - Grup rock Guns N' Roses formasi baru terus berusaha kembali memikat hati penggemarnya, Saat ini mereka disbukkan dengan tur lawatan ke berbagai negara. Di AS, setelah empat tahun absen tampil, grup yang masih memasang Axl Rose sebagai satu-satunya personel orisinal itu menggelar konser pada 14 Agustus lalu di Sturgis.
Namun, langkah tersebut tak berjalan mulus. Konser mereka di Stadion O2 Arena, Dublin, Rabu malam waktu setempat (1/9), berjalan kacau. Penonton pergi sebelum pertunjukan dimulai. Juga diwarnai insiden pelemparan botol.
Dikutip dari Associated Press, kekacauan tersebut dimulai ketika band pemilik hits November Rain itu tak kunjung naik panggung meski waktu sudah berlalu satu jam dari jadwal. Hampir semua penonton langsung pulang meninggalkan stadion.
Saat itulah Axl muncul bersama personelnya dan memulai konser. Namun, penonton yang masih tersisa di stadion sudah telanjur kecewa. Mereka melemparkan botol dan benda-benda lain ke atas panggung. ''Baiklah, perjanjiannya seperti ini. Satu lagi botol melayang, kami akan pergi. Kami masih ingin terus bermain. Sekarang ini pilihan Anda sekalian,'' ancam vokalis 48 tahun itu kepada penonton sebelum memulai lagu kedua konser tersebut, Welcome to the Jungle.
Saat Axl memperkenalkan personelnya, melayang lagi satu botol. Axl langsung bertindak. ''Baiklah, kami pergi. Selamat malam dan semoga menikmati hari dengan indah,'' kata Axl, kemudian meninggalkan panggung, diikuti personel lain.
Selanjutnya muncul kebingungan. Pihak O2 dan promotor, MCD, mendesak GN'R untuk terus bermain. Sejam kemudian, Axl muncul kembali dan terus bermain hingga sekitar pukul 01.00 dini hari. Konser itu disaksikan hanya segelintir penonton.
Akibat kekacauan tersebut, sejumlah politisi mendesak promotor untuk mengembalikan uang tiket yang rata-rata USD 92 (sekitar Rp 850 ribu). ''Sudah banyak yang telanjur pulang ketika band itu kembali,'' kata senator Irlandia Michael McCarthy.
Menanggapi itu, MCD dan O2 kemudian mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka menyesalkan GN'R yang disebut sebagai punya kebiasaan buruk, yakni terlambat manggung. ''Tapi, juga tidak bisa menjadi alasan seorang musikus boleh dilempari oleh penonton,'' demikian pernyataan tersebut.
Apa yang terjadi di Dublin itu memperburuk citra GN'R yang sedang mencoba bangkit setelah bubar pada pertengahan 1990-an. Bersama personel band yang semuanya baru, Axl mulai melemparkan album baru bertajuk Chinese Democracy pada 2008. Kendati mendapat pujian, album tersebut melempem dalam penjualan.
Mereka kemudian melakukan serangkaian tur Eropa ke 22 kota di 13 negara untuk mencoba mengembalikan kejayaan. Namun, penyakit lama, sering terlambat manggung, masih kerap terjadi. Pada 27 Agustus lalu, misalnya, dalam sebuah festival terbuka di Reading, London Barat, GN'R telat satu jam sehingga mikrofon serta amplifier mereka diputus organizer acara.
Dua malam kemudian, mereka juga harus mempersingkat penampilan di Leeds, Inggris. Sebab, mereka terlambat manggung setengah jam. Publik Dublin juga pernah mengalami ketika masa kejayaan GN'R dulu. Pada konser tahun 1992, band tersebut memaksa penontonnya menunggu dua jam untuk melihat penampilan mereka.
Sumber: JawaPos
0 komentar:
Posting Komentar
Give Your Comment,here: