"Mudah-mudahan timnas Indonesia bisa sukses melawan Turkmenistan. Selain itu timnas U-23 bisa sukses di SEA Games setidaknya melangkah ke final,"
Alfred Riedl tak bisa menutupi kekecewaannya saat harus menerima fakta dirinya diberhentikan sebagai pelatih timnas Indonesia. Padahal dia cinta dan senang bekerja di tanah air.
"Padahal saya senang di sini. Saya tak punya masalah dengan siapa pun dan saya punya kenangan indah di Indonesia," sahut Riedl kepada wartawan.
Riedl diikat PSSI, meski belakangan deal-nya disangsikan kepengurusan PSSI baru, pada tahun 2010. Sedianya kontrak dia akan berakhir pada tahun 2012 mendatang, meski kemudian diputus pada Rabu (13/7/2011) lalu.
Dalam periode singkat kepemimpinannya tersebut, Riedl sempat mencuri hati jutaan pencinta sepakbola tanah air saat mampu membawa timnas Indonesia tampil impresif di Piala AFF. Sayangnya, Indonesia gagal menuntaskan turnamen tersebut sebagai kampiun karena kalah dari Malaysia di final.
Namun, banyak pengamat menilai positif kinerja Riedl bersama timnas saat itu. Dia dianggap mampu menanamkan disiplin tinggi pada skuadnya, termasuk saat memutuskan mencoret Boaz Salossa yang dianggap indisipliner.
Riedl disanjung karena ketegasannya. Bukan sekadar hal-hal yang terkait dengan pasukannya di timnas, tapi juga termasuk saat dia sempat berseberangan pendapat dengan beberapa pengurus PSSI saat itu. Riedl pun jadi bintang baru timnas Indonesia di samping para pemain semisal Irfan Bachdim, Firman Utina atau Cristian Gonzales.
Saat menangani timnas di Piala AFF lalu ia juga sempat melarang anak buahnya terlalu banyak diganggu oleh media. Pelatih ini juga enggan mengkritik para pemainnya yang sedang dalam kondisi buruk di depan media
Riedl Saat Konfrensi Pers Sebelum Laga Versus Uruguay |
"Padahal saya senang di sini. Saya tak punya masalah dengan siapa pun dan saya punya kenangan indah di Indonesia," sahut Riedl kepada wartawan.
Riedl diikat PSSI, meski belakangan deal-nya disangsikan kepengurusan PSSI baru, pada tahun 2010. Sedianya kontrak dia akan berakhir pada tahun 2012 mendatang, meski kemudian diputus pada Rabu (13/7/2011) lalu.
Dalam periode singkat kepemimpinannya tersebut, Riedl sempat mencuri hati jutaan pencinta sepakbola tanah air saat mampu membawa timnas Indonesia tampil impresif di Piala AFF. Sayangnya, Indonesia gagal menuntaskan turnamen tersebut sebagai kampiun karena kalah dari Malaysia di final.
Namun, banyak pengamat menilai positif kinerja Riedl bersama timnas saat itu. Dia dianggap mampu menanamkan disiplin tinggi pada skuadnya, termasuk saat memutuskan mencoret Boaz Salossa yang dianggap indisipliner.
Riedl disanjung karena ketegasannya. Bukan sekadar hal-hal yang terkait dengan pasukannya di timnas, tapi juga termasuk saat dia sempat berseberangan pendapat dengan beberapa pengurus PSSI saat itu. Riedl pun jadi bintang baru timnas Indonesia di samping para pemain semisal Irfan Bachdim, Firman Utina atau Cristian Gonzales.
Saat menangani timnas di Piala AFF lalu ia juga sempat melarang anak buahnya terlalu banyak diganggu oleh media. Pelatih ini juga enggan mengkritik para pemainnya yang sedang dalam kondisi buruk di depan media
Riedl Saat Membimbing Irfan Bachdim cs di Piala AFF |
"Terima kasih Indonesia. Saya cinta berada di sini. Saya cocok dengan seluruh pemain dan juga pengurus. Ini menjadi bagian dari perjalanan karier saya."
"Mungkin saya akan kembali, Anda tidak pernah akan tahu. Sepak bola adalah bisnis yang gila," tuntas Riedl.
Dia juga sempat memberikan harapannya untuk timnas Indonesia "Mudah-mudahan timnas Indonesia bisa sukses melawan Turkmenistan. Selain itu timnas U-23 bisa sukses di SEA Games setidaknya melangkah ke final,"
Foto: Vivanews
0 komentar:
Posting Komentar
Give Your Comment,here: