Rabu, 11 Agustus 2010

Akhirnya WHO Cabut Status Waspada Untuk Flu Babi

Badan Kesehatan Dunia, WHO secara resmi telah menyatakan pandemi flu babi telah berakhir pada hari Selasa lalu.

Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan seperti dikutip dari Associated Press mengatakan keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang diberikan oleh sejumlah pakar di lembaga itu. "Saya sepakat dengan dengan saran para ahli," kata Chan kepada sejumlah wartawan di Hong Kong.

Sebelumnya para ahli di lembaga itu mengatakan penyebaran flu babi tidak lagi berada di fase enam, sebuah fase dengan kewaspadaan paling tinggi dalam mengantisipasi penyebaran flu babi. Penyebaran flu ini menurut Chan sekarang berada dalam fase yang disebut post-pandemic yang berarti aktivitas penyebaran flu tersebut diseluruh dunia sudah kembali ke level penanganan flu seperti yang biasa terjadi secara musiman. Meski kondisi tingkat kewaspadaan terhadap penyebaran flu ini diturunkan, namun dia mengingatkan agar otoritas kesehatan di setiap negara tidak berpuas diri terhadap kondisi yang ada sekarang.

Meskipun jumlah kematian dan orang yang menjalani perawatan rumah sakit terus menurun tajam, dia meminta setiap negara waspada tehadap jenis dan pola infeksi serta mutasi yang kemungkinan muncul akibat pemberian vaksin yang ada saat ini atau akibat pemberian obat antiviral yang tidak efektif. "Virus ini kemungkinan akan terus ada dan dapat menimbulkan penyakit yang serius pada orang berusia muda," kata Margaret Chan.

Chan mengatakan kelompok yang berisiko tinggi terhadap virus ini termasuk wanita hamil perlu untuk terus mendapatkan vaksinasi. Berbeda dengan flu pada umumnya, flu babi banyak menyerang orang berusia muda dibanding mereka yang berusia di atas 65 tahun. Akibat merebaknya virus sejak April tahun lalu, setidaknya ada sekitar 18.449 orang di seluruh dunia yang meninggal akibat serangan virus A (H1N1).

WHO dikritik

WHO telah menerima dana sebesar $170 juta dari negara-negara angotanya untuk mengatasi penyebaran flu ini. Sejumlah negara di Eropa dan Amerika Utara telah menjual sebagaian vaksin untuk flu ini setelah persediaan vaksin mereka untuk flu tersebut berlebih.

Pada bulan Juni lalu, Amerika Serikat telah menghentikan klasifikasi flu babi sebagai penyakit yang harus diwaspadai oleh warganya. Inggris juga melakukan hal yang sama dengan menutup sejumlah saluran telepon pengaduan tentang penyebaran flu babi. Jerman dan Prancis bahkan membatalkan pemesanan vaksin flu babi dalam jumlah sangat besar.

Pemerintah Prancis juga mengecam langkah WHO yang menyatakan pandemi flu babi pada fase enam. Sebagian besar warga Prancis juga menilai peringatan terhadap bahaya flu babi yang diberikan pemerintahnya terlalu berlebihan. Namun, Margareth Chan mengatakan pengumuman bahaya flu babi sebagai pandemik sudah dilakukan dengan pertimbangan dan dasar kesepakatan internasional yang ada saat itu.

Sumber: BBC

0 komentar:

Posting Komentar

Give Your Comment,here:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites