Selasa, 17 Agustus 2010

Warna-Warni Upacara Perayaan HUT RI ke-65

1. Upacara di Dalam Laut WakatobiSebuah upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-65 dilakukan di dalam laut. Tentu saja hal ini jarang dilakukan, sebanyak 65 penyelam ikut berpartisipasi, 25 di antaranya merupakan warga negara asing, antara lain dari Denmark dan Inggris.

Tak ada yang berbeda dalam upacara kali ini, semua tata acara dilakukan. Termasuk dalam mendengarkan Lagu Indonesia Raya dan rekaman teks Proklamasi, Selasa (17/8). Lokasi upacara bendera ini berada di kedalaman laut sekitar 17 meter. 

2. Upacara Bendera oleh Gajah

Itulah yang sembilan ekor gajah di Kebun Binatang Taman Safari, Gianyar, Bali Selasa (17/8) dikerahkan memperingati ultah ke-65 proklamasi kemerdekaan RI. Kesembilan gajah yang ikut upacara bendera berasal dari Sumatera, elephas maximus sumatranus.

Untuk mengantisipasi kawanan gajah berulah selama upacara, pawang ditugasi mengendalikan di atas punggung sang gajah. Beberapa pawang lain bersiaga di kanan kiri gajah. ''Mereka ikut berbaris seperti peserta upacara lain,'' kata Astrid Iswulandari dari Kebun Binatang Taman Safari Gianyar. ''Namun, ketika penghormatan Merah Putih, hanya pawang mereka yang melakukan penghormatan,'' tambah Astrid.

3. Upacara Bendera di Gunung Semeru

Meski baru memasuki pekan pertama ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, namun tidak menyurutkan niat para pendaki asal Pulau Jawa dan Luar Jawa untuk tetap menggelar kegiatan rutin berupa upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-65 di puncak Gunung Semeru.

Kegiatan rutin tahunan yang selalu diikuti ribuan pendaki, meski ratusan diantaranya diperbolehkan menuju puncak gunung tetinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3626 mdpl (meter diatas permukaan laut ini), secara resmi diijinkan setelah dilakukan rapat koordinasi (rakor) lintas instansi sebagai persiapan pelaksanaan upacara agustusan di puncak Mahamaeru.

4. Upacara Bendera dengan Elpiji 3 kgPuluhan Warga Dusun Kebonan Desa Bulak Winong Kecamatan Pasirian, mengelar Upacara HUT RI ke 65 tahun di areal persawahan, Selasa (17/8/2010). Dalam kegiatan itu, warga juga membawa 4 buah tabung gas Elpiji 3 kg sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

Menurut salah satu warga, Ismiati (28), akibat program konversi minyak tanah ke gas, masyarakat seakan tidak dilindungi oleh pemerintah . Akibatanya tabung gas elpiji 3 kg memakan korban dan seakan-akan menjadi korban bom waktu yang setiap saat meledak.

"Kami membawa tabung elpiji 3 kg sebagai bentuk kekecewaan pada pemerintah," jelas Sumiati.

5. Upacara Bendera di Istana Merdeka


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini memimpin Upacara Peringatan Detik-Detik Menjelang Proklamasi, 17 Agustus 2010. Di upacara kenegaraan ini, ikut dibagikan pula buku mengenai Agus Harimurti Yudhoyono, yang merupakan putra sulung Presiden SBY.

Buku berjudul "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" ini berisikan wawancara khusus Agus dengan media Jurnal Nasional. Di cover buku tergambar ilustrasi wajah Agus, terdapat pula logo Jurnal Nasional di sudut kanan bawah.

Isi buku dijelaskan, wawancara dilakukan 24 Juli 2010, di Puri Cikeas, Bogor. Adapun pewawancaranya adalah Budi Winarno dan Koesworo Setiawan, yang merupakan wartawan Jurnal Nasional.

Buku ini merupakan salah satu isi dalam paket souvenir yang dibagikan kepada seluruh undangan yang menghadiri upacara kenegaraan. Paket dibagikan di pintu masuk, di sebelah Istana Negara.

6. Upacara Bendera Digital

BERGERAK SERENTAK! adalah sebuah pemanfaatan momentum kemerdekaan, bagian dari aksi gerakan IndonesiaOptimis. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan keoptimisan, mengonstruksi ulang makna nasionalisme yg kontekstual (kekinian), lebih besar lagi, kami mengajak kamu menunjukkan pada dunia luar bahwa indonesia adalah bangsa yang optimis

Adapun gerakan yang dilakukan adalah sebuah upacara bendera digital melalui website www.indonesiaoptimis.org yang aktif mulai 17 Agustus 2010 jam 00.00 WIB. Pengalaman lain yang kami tawarkan adalah kita bisa memilih pembina upacara yang sesuai pandangan optimisme yg paling cocok dengan karakter kita. Kami menghadirkan:
  • Pandji Pragiwaksono, anak muda Indonesia yang aktif melalui gerakan IndonesiaUnite yang merespon aksi pemboman di Indonesia. Panji juga berkarya melalui lagu Kami Tidak Takut, e-book Nasional-Is-Me dan terakhir pencetus acara "Provocative - Proactive".
  • Iwan Esjepe, pendiri gerakan Indonesia Bertindak dengan salah satu tema populer Indonesia: Dangerously Beautiful. Iwan aktif mendukung, melestarikan gerakan nyata yang bertujuan menghadirkan kekompakan diantara kita bangsa indonesia dalam mewujudkan perbaikan, kekompakan dan kebersamaan pada bangsa Indonesia.

7. Upacara Bendera Dua Kali Dalam Satu Waktu


Upacara yang digelar pada senin (3/5) pukul 09.00 wib, bertempat di lapangan wijaya kusuma, dipimpin langsung Bupati Sampang Noer Tjahja dan dihadiri ratusan peserta siswa pelajar, satuan kerja pemerintah daerah, TNI, Polisi, dan anggota DPRD.

Macetnya tali tiang saat bendera sudah siap dikibarkan ini, disebabkan tali keluar dari roda putar di ujung tiang dan ketika akan ditarik oleh pasukan pengibar bendera (Paskibra) talinya tidak bergerak.

Akibatnya, bendera terpaksa dikibarkan Paskibra dengan cara dipegang dan jalannya upacara tetap dilanjutkan.

Usai upacara digelar, tali tiang pengibar bendera diperbaiki salah seorang panitia dengan cara menaiki tiang bendera sampai ke ujung.

Usai diperbaiki posisi talinya, upacara pengibaran dilakukan kembali tanpa ada peserta upacara dan sebagai Inpektorat dipimpin langsung Dandim 0828 Sampang Letkol ARM Sanuri Hadi.

“Insiden ini bisa saja terjadi dan masalah teknis saja, sebab kejadian tersebut bukan karena disengaja” ujar Bupati Sampang Noer Tjahja

8. Upacara Bendera PUTIH-MERAH


Sementara peringatan HUT Proklamasi di Provinsi Papua Barat dipusatkan di Manokwari. Dengan Inspektur Upacara Gubernur Papua Barat, Abraham O Ataruri.

Tetapi, upacara di Papua Barat di hadapan gubernur ini diwarnai insiden. Bendera merah putih terbalik saat akan dikibarkan.

Perwira upacara saat itu Kapten Infanteri Irawan, sedangkan komandan upcara Mayor Infanteri Robert Morin yang juga Kepala Staf Kodim 1703 Manokwari. Pengibar bendera Pedy Idowari, Fajar Rustam dan Abdul Kadir. Sedangkan komandan Paskibraka Lettu Kadiwaru.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Wachyono membenarkan hal itu. "Terjadi keteledoran saat bendera akan dikibarkan, yang putih jadi diatas dan merah dibawah, tapi saat itu juga langsung dihentikan dan diperbaiki," kata Wachyono.

Sumber: Dari Beberapa sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Give Your Comment,here:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites